Monthly Archives: May 2010

JOGJA (H2) PART-2, SABTU 15 MEI 2010

Sekitar jam 13.00, saya berangkat menuju Halte Transjogja yang berada tidak jauh dari tempat penginapan. Dari Dagen, cukup berjalan kaki sekitar 5 menit saja.

Di halte Transjogja menuju Kota Gede, tak lupa saya bertanya ke petugas " Mas saya mau ke sentra pengrajin perak kota gede, saya naik transjogja no berapa dan turun di halte apa ya mas?" Masnya langsung beritahu kalau saya nanti naik transjogja no.3A turun di Halte Tegal Gendu, dari situ berjalan sedikit sudah terpampang banyak toko dan kios pengrajin perak.

.

Halte TransJogja

Halte TransJogja

Siap-siap naik

Siap-siap naik

Ini dia… sentra pengrajin perak

.

P5157015f

Berderet toko-toko penjual perak

.

Bima Silver Smith, akhirnya sampai di tempat tujuan saya.

.

P5157014f

Soal harga… menurut ibu penjual yang di Bima Silver Smith, mereka kasih harga pabrik, jauh lebih murah dibandingkan jika barang tersebut sudah dijual ke toko. Tapi…. setelah sempat saya bandingkan, ternyata menurut saya tidak terlalu beda jauh harganya dengan toko-toko penjual perak di kawasan Malioboro. Jadi… lebih baik kita tidak terpaku pada satu penjual saja, tetapi kita bisa lihat-lihat dahulu harganya sebagai perbandingan ke beberapa toko perak yang ada di situ. (Kalau saja waktu itu waktunya lebih leluasa, maunya saya juga begitu. hehe…) :grin:

.

Sebagian koleksi Bima Silver Smith

Ini salah satu gelang perak buatan Bima Silver Smith

.

P5157047f

Untuk model gelang penyu ini, di kawasan Malioboro juga banyak kita temukan, tentu dengan kualitas dan harga yang berbeda-beda.

Dan yang ini gelang dari penyu, ada yang dilapis dengan perak bakar. Katanya sih gelang2 ini sudah tidak diproduksi lagi karena sudah dilarang. Karena penyu salah satu satwa yang dilindungi.

.

P5157048f

Menyesal juga sih, karena sudah jauh-jauh kesana, tapi tidak sempat lihat-lihat ke beberapa toko penjual perak yang ada disana, karena langit sudah mendung sebentar lagi turun hujan, akhirnya saya bergegas untuk kembali ke Malioboro. Selamat tinggal Kota Gede, tunggu saya lain waktu dan kesempatan, ku akan kembali lagi :-P (masih penasaran).

KAOS DAGADU ASLI

Sekarang, biar gak tertipu lagi dengan yang mengaku-ngaku "Asli", berikut ini adalah Ciri-ciri paten dari produk PT.Aseli Dagadu Djokdja :

1. Biar gak keliru, cermati juga label ukurannya: "SMART, SMILE, DJOKDJA" + ’S/M/L/XL/Big Size’

.

Logo Kaos Dagadu asliLogo Kaos Dagadu asli

.

Logo Kaos Dagadu asliLogo Kaos Dagadu asli

.

2. Terdapat label produk yang dijahit pada bagian bawah lengan sebelah kiri bertuliskan " DAGADU DJOKDJA" dan pastikan ada hologram laser tertempel di situ.

3. Label petunjuk pencuciannya (terjahit di bagian dalam oblong sebelah kanan bawah).

.

Logo di lengan kaos dagadu.Logo di lengan kaos dagadu.

 

.

Jadi…, lebih baik kalau mau cari kaos Dagadu yang asli, datang langsung saja ke gerai resmi kaos dagadu yang ada di:

1. (PUSAT) : Jl.Pakuningratan 15-17 Yogyakarta 55233, Telp. 0274-513 115

2. (GERAI) : Lower Ground (depan Gramedia) Malioboro Plaza, Telp. 0274- 546 835

3. (GERAI) : Ambarukmo Plaza Lt.2 Centro Jl.Laksda Adisucipto

.

Akhirnya kali ini saya tidak tertipu lagi membeli kaos dagadu yang palsu.

Akhirnya kali ini saya tidak tertipu lagi membeli kaos dagadu yang palsu. :grin:

.

JOGJA (H2) SABTU, 15 MEI 2010

Hari ini rencana perjalanan saya di Jogja adalah mengunjungi benteng Vredeburg, Keraton, Taman Sari dan Kota Gede. Sepanjang perjalanan, tidak bosan-bosannya para abang becak yang menawarkan jasanya,
"Mari mba, mas, saya antar keliling-keliling, 5000 saja. keraton, bakpia, gudeg, dagadu asli" dan saya juga terus menjawab
"Ndak pak, saya mau jalan kaki saja"
Tapi, si abang becak teruuus saja menguntit sepanjang kami berjalan, sambil terus gencar menawarkan jasanya. Pegel juga sih lama-lama menghadapi si abang becak itu yang terus "ngeyel" menjajakan jasanya.
Bicara soal becak, khusunya di wilayah Malioboro dan sekitarnya, saya pernah punya pengalaman 2 tahun lalu sewaktu mengunjungi Malioboro. Dikarenakan masih belum paham, saya senang saja ditawarkan becak keliling-keliling, waktu itu mereka cuma minta 3000 saja. Katanya saya akan diantar ke pusat dagadu asli, ke tempat penjual batik asli, ketempat penjual souvenir, dll. meskipun akhirnya saya musti bayar becaknya jadi 15.000 (karena tidak tega juga, sudah berkeliling jauh, secara logika masa cuma bayar 3000 perak!).
Pertama saya diantar ke penjual kaos dagadu, yang kata si abang becak itu asli! tapi… kok tempatnya hanya sebuah rumah kecil yang ruang depannya dipakai buat meletakkan banyak kaos "Dagadu" karena sudah terlanjur sampai sana, ya… akhirnya saya beli juga deh beberapa (meskipun hati agak ragu). Soal harga..? wah.. ternyata cukup mahal juga (berkisar 35 rb- 45 rb) pada saat itu sekitar th. 2008. Apalagi setelah malamnya saya keliling sepanjang emperan Malioboro, ternyata kaos "Dagadu" yang saya beli, disitu cuma dihargai 12.500 paling mahal 25.000 saja! (tertipu…!) :cry:
Nyesel..? Iyalah! setelah sekarang sudah tau kalau itu triknya para abang becak saja. Karena ternyata dari setiap toko yang di singgahi dan jika penumpangnya belanja, maka abang becak itu akan mendapat tips dari si penjual/pemilik toko. Imbasnya adalah harga barang yang kita beli jadi lebih mahal dibandingkan jika kita beli sendiri tanpa diantar oleh abang becak.
Jadi…. sejak saat itu, saya lebih suka keliling berjalan kaki saja, kalaupun naik becak, kita harus menawar terlebih dahulu sesuai tempat tujuan dan jangan mau jika ditawarkan untuk berkeliling-keliling terlebih dahulu dengan iming-iming 3000 atau 5000 saja.
.

Menyusuri pagi di Malioboro. Sambil cari sarapan dan jalan-jalan lihat sekitar

menyusuri pagi di Malioboro
.

Jalan santai dari arah Malioboro, sampai juga di perempatan lampu merah. Suasana sejuk karena semalaman habis diguyur hujan.

.

Gedung BNI
GEDUNG BANK INDONESIA:
.

Memandang gedung putih Bank Indonesia

.

Memandang gedung megah Bank Indonesia

Saya dan Bank Indonesia di Jogja

.

Saya dan Bank Indonesia di Jogja

Sarapan pagi dulu yuk? Soto ayam depan gedung Bank Indonesia Jogja

.

Sarapan pagi, soto ayam depan gedung Bank Indonesia Jogja

Habis makan, jangan lupa bayar ya? hehe…..

.

Habis makan, jangan lupa bayar ya? hehe.....
Sehabis sarapan soto ayam, kembali saya menyusuri jalan ke arah Benteng Vredeburg. Sampai disana ternyata masih sekitar jam 07.45 pagi, masih sekitar 15 menit lagi loket baru dibuka. Oh ya… ke arah benteng, saya berarti berjalan balik arah kalau dari Bank Indonesia. Karena lokasi Benteng Vredeburg tidak jauh dari Pasar Beringharjo.
.
BENTENG VREDEBURG:
.

Depan luar benteng Vredeburg. Kepagian, loketnya belum buka. 8-)

.

Depan luar benteng Vederburg

Mungkin ini ruang buat penjaga pintu gerbang Benteng Vredeburg. Kalau dari arah luar, ada di sisi kanan Pintu gerbang Benteng.

.

P5156926f

Masih sepi, jadi lebih leluasa buat foto-foto

.

Ada tempat buat meletakkan kamera dan cari posisi yang pas. Yup! timer diaktifkan, dan kami bisa foto berdua deh. Haha…. :grin:

.

Hehe… masih pakai timer nih!

.

P5156932f

Saya sempat menanyakan kepada petugas yang ada disitu, "pak sudah jam 8 kok loketnya belum dibuka?". "Sebentar Mba, itu yang jaga loketnya sudah datang kok" ujar petugas tadi. Memang sih tak jauh dari situ saya lihat seorang ibu berjalan menuju ruang loket. Tak lama kemudian pintu kecil kaca loket dibuka, dan saya jadi pembeli tiket yang pertama hari ini. HTM ke Benteng Vredeburg hanya Rp.750 saja.

.

Hore…. saya adalah pembeli tiket pengunjung pertama hari ini.

.

Ini dia… ! Tiket masuk Benteng Vredeburg.

.

P5187148f2
loket Vredeburg
P5156931f
P5156936f
.
P5156935f
.

Begitu memasuki gerbang Benteng Vredeburg, saya langsung disambut oleh 2 buah patung Jend.Sudirman

.

P5156937f

Berhubung tidak memperhatikan keterangannya, jadi saya tidak tahu sejarah dari meriam ini. :sad:

.

Ha… bisa foto berdua lagi! :grin:

.

P5156940f

.

P5156938f

Ketika akan memasuki salah satu ruang Diorama, persisi disamping pintu terdapat lukisan yang mencerminkan pembangunan. Saya pun sempat berfoto sejenak di depannya. Di dalam ruangan terdapat banyak Diorama yang masing-masing menceritakan kejadian dan momen bersejarah pada saat itu. Ruang Diorama terbagi dalam beberapa bangunan yang berbeda.

Lukisan Pembangunan. Saya ikutan yaa…

.

P5156943f1

Diorama

.

Biorama

Diorama

.

P5156946f

Jadi ingat sama Diorama yang ada di Monas

.

Salah satu tangga menuju ke bagian atas pelataran Benteng Vredeburg

.

P5156950f

Kacian capek. Gantian deh… aku yang foto. ;)

.

P5156954f

masih di Benteng Vredeburg

.

P5156959f

Selesai dari Benteng Vredeburg, saya kembali melanjutkan perjalanan, kali ini tujuan saya adalah keraton.

Berjalan menuju keraton, singgah sebentar buat istirahat di Gedung Olah Raga.

.

Tiba di pintu masuk keraton, saya langsung di arahkan oleh petugas untuk menuju loket pembelian tiket masuk. Selesai menyerahkan tiket ke petugas, seorang di antara mereka langsung menawarkan diri untuk menjadi pemandu di dalam. Karena saya bukan rombongan (hanya berdua), akhirnya saya bilang ke mereka bahwa saya mau lihat-lihat sendiri saja.

KERATON & MUSEUM KARETA:

Tiket masuk Museum & Izin Poto

Tidak banyak yang bisa dilihat dalam area Museum Siti Hinggil Pagelaran. Hanya terdapat ruang aula besar ditengah dan bangunan yang berisis patung2 dengan seragam dan pakaian menurut pangkat mereka masing2. ada dua atau tiga bangunan lagi yang salah satunya berisikan foto-foto. Oh ya… di gerbang pintu masuk, kita akan menjumpai dua patung abdi dalem yang duduk bersila di sisi kanan dan kiri.

P5197151f

Sayang…, kudanya gak boleh dinaiki :-P
P5156972f

Pose sebentar dengan Mbah Abdi dalem keraton

Setelah selesai mengunjungi Museum Siti Hinggil Pagelaran, saya langsung berjalan kaki keluar kurang lebih 70 meter berbelok kekiri, disana terdapat Museum Kereta. Selesai membeli tiket masuk, saya pun mulai berkeliling melihat banyak kereta disana.

Tiket masuk & izin photo
P5197154f1
P5156967f1

Kalau saya tidak salah baca, yang ini adalah Kareta Kyai Garuda Yusa

Bagian rodanya yang penuh dengan ornamen ukir
P5156981f

Lampu yang cantik dan megah

P5156982f

Perjalanan dilanjutkan menuju Tamansari. Dari keraton saya naik becak, tak lupa menawar terlebih dahulu, dari harga pertama yang ditawarkan Rp.15.000 – Rp.10.000 akhirnya saya dapat harga Rp.5000,- tarik maang.. ! :grin:

menuju Tamansari

Setiba di Tamansari, seperti biasa saya membeli tiket masuk dan melihat-lihat pemandangan di dalam, tak lupa juga untuk mengambil gambar suasana di sana. Ini dia foto-fotonya (kebanyakan sih foto2 narsis. hihi…) :-P

.

Pintu gerbang

.

Beli tiket dulu

.

Kolam pemandian Putri

.

P5156997f

.

P5156999f

.

P5157003f

.

P5156994f

Di Tamansari sudah puas putar-putar, pulangnya saya berminat naik delman menuju Malioboro. Kebetulan ada dua delman yang sedang parkir, "pak ke Malioboro berapa?". Rupanya kedua delman tersebut sedang menunggu pengunjung yang sudah menyewanya. " Maaf mba, ini sudah disewa" Oh… ya sudah deh, tapi iseng saya coba tanya ke kusir delmannya " pak kalau sewa keliling-keliling berapa? " kata pak kusir " 75.000 mba." wah… mahal juga ya… pikir saya dalam hati. Ya sudah, akhirnya saya naik becak lagi menuju Malioboro ongkos becak Rp 10.000,- lumayan jauh juga sih.

Sampai di penginapan masih sekitar jam 11.30, saya langsung istirahat, makan siang sambil siap-siap berangkat lagi menuju Kota Gede. :-)

P5156986f

P5156985f
P5156983f2
P5156978f1

P5156962f1

P5156948f

JOGJA (H1) KEBERANGKATAN 14 MEI 2010

Akhirnya… hari yang ditunggu tibalah sudah, berangkat ke Jogja.

Saya naik Bis Damri dari Lebak Bulus ke Bandara Soekarno Hatta, tiketnya Rp.20.000,-/orang berangkat sekitar jam 10.00 WIB, tiba di Bandara jam 11.20, jalanan cukup lancar. Oo..iya, sebelum memasuki bandara, pak supirnya sempat tanya, ada yang naik pesawat Airasia dan Mandala tidak? Ternyata untuk penumpang Airasia dan Mandala, itu adanya di Terminal 3 yang terpisah jauh jaraknya dengan terminal 1 & 2. Jadi, bagi yang akan melakukan penerbangan dengan pesawat Airasia & Mandala, jangan lupa ya bilang ke Pak Supir Damri supaya lewat ke terminal 3 (sekedar jaga2, takutnya pak supirnya langsung meluncur ke terminal 1&2 saja).

Sehari sebelum berangkat, suami sudah melakukan check-in melalui web (web check-in). Pesawat kami akan berangkat jam 15.05 dan tiba di Jogja sekitar jam 16.05. Karena untuk pertama kali naik Airasia, apalagi di web-nya ada pemberitahuan bahwa sebaiknya check-in dilakukan 3 jam sebelum keberangkatan, jadi meskipun sudah melakukan web check-in dan sudah cetak boarding pass, tetap saja deh prepare waktu di bandara, buat jaga2. Maklum baru pertama kali :-)

Memasuki Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, sekitar jam 11.30, ruang check-in terlihat sepi. banyak loket check-in yang masih tutup, termasuk loket Airasia.

Loket Check-in Airasia
Loket Check-in

Tidak lama kemudian terlihat seorang pegawai Airasia bolak balik di lokasi loket. Karena penasaran, saya hampiri dia dan menanyakan bagaimana dengan saya yang sudah cetak boarding pass. Ternyata pegawai tersebut cukup kooperatif, meskipun status loket masih tutup, dia langsung melihat kertas print boarding pass saya dan langsung memprosesnya dengan mengecek kemudian memberi stempel untuk langsung bisa masuk ke ruang tunggu. :-)

Setelah lega karena sudah selesai urusan keadministrasian tiket, saya tidak langsung menuju ruang tunggu, tapi saya menyelesaikan urusan perut dulu. Untungnya tadi sempat mampir beli Burger di McD, lumayan buat pengganti makan siang. Sementara waktu keberangkatan masih lama, makan dulu ah…! :grin:

Burger McD, hmm… makan yuk?
Burger McD,  hmm... makan yuk?

Urusan makan sudah selesai, sekarang tinggal bayar airport tax Rp.40.000,-/orang, kemudian menuju ruang tunggu (boarding lounge) di lantai atas.

Nah… dibelakang saya itu, eskalator menuju ruang tunggu terminal 3 bandara Soekarno Hatta. :grin:

Menuju ruang tunggu

Saya sudah berada di ruang tunggu terminal 3, masih lengang. Mengisi kejenuhan sambil memandangi pesawat yang datang dan pergi

pemandangan dari ruang tunggu

Keberangkatan sempat tertunda sekitar 15 menit, dan akhirnya masuk juga ke pesawat, dan tidak lama kemudian pesawat yang kami tumpangi pun mulai take-off. Jujur saja ini adalah saat di mana saya sangat merasa tidak nyaman, karena saya takut berada lama di ketinggian sehingga saya jadi takut juga untuk naik pesawat. Karena bujukan dan dorongan dari suami, akhirnya saya beranikan diri naik pesawat. Bismillah.

Pemandangan dari pesawat, sesaat setelah take off

Diatas Jakarta 1

Posisi duduk saya tepat berada sejajar dengan bagian depan kanan sayap pesawat (seat 11F)

P5146904f

Disaat pesawat sudah berada di sekitar ketinggian 29.000 kaki, ini adalah saat-saat saya merasa sangat tidak nyaman. Apalagi cuaca saat itu kurang bersahabat, sepanjang perjalanan beberapa kali pesawat mengalami turbulensi. Disaat-saat itu, mata saya tak lepas dari lampu petunjuk pintu keluar (exit) yang menyala merah, apalagi kemudian terdengar pengumuman agar para penumpang mengenakan seat belt dan memperhatikan posisi pintu darurat (sebenarnya sih pemberitahuan itu mungkin prosedur standar, tapi buat saya amat mencekam!). Genggaman saya ke tangan suami makin kencang, dan dalam hati tak lepas terus berdoa. Benar-benar merasa tak nyaman. :sad:

Akhirnya…. terdengar pemberitahuan bahwa sebentar lagi pesawat akan mendarat. Yah… setidaknya dapat menghilangkan sedikit rasa ketidaknyamanan saya. Waktu tempuh perjalanan yang hanya 1 jam, buat saya terasa begitu lama.

Ternyata…, menginjak bumi lebih menyenangkan :grin:

Ternyata menginjak bumi lebih menyenangkan

Selamat datang di Jogja, hihi… siapa tuh?

Selamat datang Jogja

Dari Bandara Adisutjipto, kami naik TransJogja rute no. 1A, turun di Halte Malioboro 2, sudah sekitar jam 18.00. Mungkin karena bertepatan dengan long weekend (Kamis sampai Minggu, dan biasanya Jum’at banyak yang mengambil cuti), TransJogja yang kami tumpangi menjadi cukup penuh dengan para penumpang. Meskipun ber-AC, namun tetap saja cukup menyebalkan karena harus berdiri selama kurang lebih 1 jam :sad:. Sebelum mencari penginapan, kami makan dulu. Kondisi cuaca saat itu turun hujan. Setelah selesai makan, kami mulai menelusuri jalan Dagen untuk mencari penginapan. Karena high season, hampir semua penginapan penuh. Untunglah kami masih dapet satu penginapan di "Hotel Amarta", dan hanya tersisa 1 kamar saja. Kami akhirnya menginap di sana, dapat kamar standar Rp. 150.000/malam tanpa AC (pakai fan) ada TV, kamar mandi dalam. Lumayanlah masih bisa buat tidur berdua.

Hotel Amarta

Setelah urusan check-in kamar selesai, beres-beres tas, cuci kaki, cuci muka, langsung deh tepar di tempat tidur. :-) Karena kamar kami dekat dengan ruang receptionis, samar-samar masih terdengar beberapa pengunjung yang berdatangan untuk memesan kamar "Maaf Mas, Mba, Pak, Bu, kamar penuh". Wah, untung kami sudah dapat kamar :grin:. Setelah itu kamipun terlelap.

RENCANA DADAKAN

Tadinya gak ada rencana mau jalan-jalan (waktu itu sekitar 24 April 2010). Gara-gara lihat kalender, bulan Mei 2010 ada tanggal merah dan hari kejepit nasional, jadilah kepikiran buat jalan-jalan ke ….. Jogjaaa !

Iseng, coba browsing ke webnya airasia.com, lihat harga tiket untuk kamis tgl. 13 Mei 2010 ternyata sudah mahal (di atas 300rb-an), sedangkan tiket hari kamisnya 14 Mei 2010 sekitar 255rb. Sempet tanya juga ke call center Kereta Api, ternyata untuk kereta Taksaka jurusan Jakarta-Jogja juga sudah sekitar 300rb-an lebih. Timbang sana-sini, akhirnya sepakat sama suami buat beli tiket Airasia Jakarta-Jogja PP untuk tgl 14-17 Mei 2010.

Rencana dadakan. Hari itu kepikiran, hari itu juga langsung pesan tiket online ke web airasia.com (kalau lama-lama nanti berubah pikiran malah gak jadi jalan-jalan) :-P

Ini adalah kali pertama saya akan melakukan perjalanan dengan pesawat terbang, sedangkan kalau buat suami, ini kali pertama akan terbang dengan pesawat Airasia. Saya browsing sana-sini cari informasi tentang pelayanan Airasia. Banyak yang complain, banyak yang kecewa… jadi bikin ciut hati aja :sad: iihh… lagian ngapain juga cari-cari info lagi, padahal tiket kan juga udah di confirm, kalau mau tuh harusnya sebelum confirm tiket cari-cari informasi dulu. Dasar! hehe :grin:

Resah dan gelisah.. menunggu hari demi hari untuk bisa cepet ngerasain jalan-jalan ke Jogja lagi. Kangeeeennn…

SELAMAT DATANG KEMBALI….

Akhirnya…. blog "curahku" kebuka lagi. Bukan karena mau posting atau upload, trus lupa pasword and bukan juga karena dibajak orang lain (grrr.. siapa juga yg mau ngebajak :grin:) tapi…. emang waktu itu sengaja di nonaktifkan dulu (postingannya juga belum banyak ah!) :grin:. Gara-gara keasikan di FB sih… (sama males, sama repot, sama……. banyak banget alesan ni.. hihi… ) :-P

Sekarang, "curahku" sudah aktif lagi. Berarti bisa posting-posting lagi ni…..:-)