Akhirnya… hari yang ditunggu tibalah sudah, berangkat ke Jogja.
Saya naik Bis Damri dari Lebak Bulus ke Bandara Soekarno Hatta, tiketnya Rp.20.000,-/orang berangkat sekitar jam 10.00 WIB, tiba di Bandara jam 11.20, jalanan cukup lancar. Oo..iya, sebelum memasuki bandara, pak supirnya sempat tanya, ada yang naik pesawat Airasia dan Mandala tidak? Ternyata untuk penumpang Airasia dan Mandala, itu adanya di Terminal 3 yang terpisah jauh jaraknya dengan terminal 1 & 2. Jadi, bagi yang akan melakukan penerbangan dengan pesawat Airasia & Mandala, jangan lupa ya bilang ke Pak Supir Damri supaya lewat ke terminal 3 (sekedar jaga2, takutnya pak supirnya langsung meluncur ke terminal 1&2 saja).
Sehari sebelum berangkat, suami sudah melakukan check-in melalui web (web check-in). Pesawat kami akan berangkat jam 15.05 dan tiba di Jogja sekitar jam 16.05. Karena untuk pertama kali naik Airasia, apalagi di web-nya ada pemberitahuan bahwa sebaiknya check-in dilakukan 3 jam sebelum keberangkatan, jadi meskipun sudah melakukan web check-in dan sudah cetak boarding pass, tetap saja deh prepare waktu di bandara, buat jaga2. Maklum baru pertama kali
Memasuki Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, sekitar jam 11.30, ruang check-in terlihat sepi. banyak loket check-in yang masih tutup, termasuk loket Airasia.
Loket Check-in Airasia
|
Tidak lama kemudian terlihat seorang pegawai Airasia bolak balik di lokasi loket. Karena penasaran, saya hampiri dia dan menanyakan bagaimana dengan saya yang sudah cetak boarding pass. Ternyata pegawai tersebut cukup kooperatif, meskipun status loket masih tutup, dia langsung melihat kertas print boarding pass saya dan langsung memprosesnya dengan mengecek kemudian memberi stempel untuk langsung bisa masuk ke ruang tunggu.
Setelah lega karena sudah selesai urusan keadministrasian tiket, saya tidak langsung menuju ruang tunggu, tapi saya menyelesaikan urusan perut dulu. Untungnya tadi sempat mampir beli Burger di McD, lumayan buat pengganti makan siang. Sementara waktu keberangkatan masih lama, makan dulu ah…!
Burger McD, hmm… makan yuk?
|
Urusan makan sudah selesai, sekarang tinggal bayar airport tax Rp.40.000,-/orang, kemudian menuju ruang tunggu (boarding lounge) di lantai atas.
Nah… dibelakang saya itu, eskalator menuju ruang tunggu terminal 3 bandara Soekarno Hatta.
|
Saya sudah berada di ruang tunggu terminal 3, masih lengang. Mengisi kejenuhan sambil memandangi pesawat yang datang dan pergi
|
Keberangkatan sempat tertunda sekitar 15 menit, dan akhirnya masuk juga ke pesawat, dan tidak lama kemudian pesawat yang kami tumpangi pun mulai take-off. Jujur saja ini adalah saat di mana saya sangat merasa tidak nyaman, karena saya takut berada lama di ketinggian sehingga saya jadi takut juga untuk naik pesawat. Karena bujukan dan dorongan dari suami, akhirnya saya beranikan diri naik pesawat. Bismillah.
Pemandangan dari pesawat, sesaat setelah take off
|
Posisi duduk saya tepat berada sejajar dengan bagian depan kanan sayap pesawat (seat 11F)
|
Disaat pesawat sudah berada di sekitar ketinggian 29.000 kaki, ini adalah saat-saat saya merasa sangat tidak nyaman. Apalagi cuaca saat itu kurang bersahabat, sepanjang perjalanan beberapa kali pesawat mengalami turbulensi. Disaat-saat itu, mata saya tak lepas dari lampu petunjuk pintu keluar (exit) yang menyala merah, apalagi kemudian terdengar pengumuman agar para penumpang mengenakan seat belt dan memperhatikan posisi pintu darurat (sebenarnya sih pemberitahuan itu mungkin prosedur standar, tapi buat saya amat mencekam!). Genggaman saya ke tangan suami makin kencang, dan dalam hati tak lepas terus berdoa. Benar-benar merasa tak nyaman.
Akhirnya…. terdengar pemberitahuan bahwa sebentar lagi pesawat akan mendarat. Yah… setidaknya dapat menghilangkan sedikit rasa ketidaknyamanan saya. Waktu tempuh perjalanan yang hanya 1 jam, buat saya terasa begitu lama.
Ternyata…, menginjak bumi lebih menyenangkan
|
Selamat datang di Jogja, hihi… siapa tuh?
|
Dari Bandara Adisutjipto, kami naik TransJogja rute no. 1A, turun di Halte Malioboro 2, sudah sekitar jam 18.00. Mungkin karena bertepatan dengan long weekend (Kamis sampai Minggu, dan biasanya Jum’at banyak yang mengambil cuti), TransJogja yang kami tumpangi menjadi cukup penuh dengan para penumpang. Meskipun ber-AC, namun tetap saja cukup menyebalkan karena harus berdiri selama kurang lebih 1 jam . Sebelum mencari penginapan, kami makan dulu. Kondisi cuaca saat itu turun hujan. Setelah selesai makan, kami mulai menelusuri jalan Dagen untuk mencari penginapan. Karena high season, hampir semua penginapan penuh. Untunglah kami masih dapet satu penginapan di "Hotel Amarta", dan hanya tersisa 1 kamar saja. Kami akhirnya menginap di sana, dapat kamar standar Rp. 150.000/malam tanpa AC (pakai fan) ada TV, kamar mandi dalam. Lumayanlah masih bisa buat tidur berdua.
Setelah urusan check-in kamar selesai, beres-beres tas, cuci kaki, cuci muka, langsung deh tepar di tempat tidur. Karena kamar kami dekat dengan ruang receptionis, samar-samar masih terdengar beberapa pengunjung yang berdatangan untuk memesan kamar "Maaf Mas, Mba, Pak, Bu, kamar penuh". Wah, untung kami sudah dapat kamar . Setelah itu kamipun terlelap.