Category Archives: Sehari-hari

Belajar Menggambar

Kesukaan saya yang satu ini adalah corat coret bentuk… mau bentuk yang jelas (menurut saya loh…) maupun bentuk yang gak jelas (nah… ini sepertinya menurut orang lain ) Hihi….

Mungkin jika dibandingkan dengan gambarnya anak-anak TK, hmmm… sedikit bersaing lah Smile

Pingin banget punya graphic pad, “duh..! gayamu nak..nak, seperti yang sudah profesional aja… “  hehe..boleh dong,  namanya juga cuma pingin  Winking smile

Kalau menggambar di komputer, trus pinsil gambarnya pakai “mouse” … pegel banget tangan, nahan nafas, supaya tangan enggak getar, biar dapet bentuk yang dimau, (sssstt… alasan buat suami…, biar dibeliin ”graphic pad” Smile with tongue out ).

Ini salah satu gambar yang saya buat dengan menggunakan microsoft paint, sudah pasti kalau menurut  Pak Tino Sidin… “Bagus!” Benar-benar penilaian yang sangat memotifasi. Hmmm.. Angel

Nenek sihir-to blog

Maunya gambar siluet burung atau kelelawar, tapi karena susah banget gerakin mousenya buat gambar detail yang kecil-kecil, jadilah berubah bentuk jadi nenek sihir dengan sapu terbangnya. Vampire Bat

GOES LAGI….

Lama juga enggak sepedaan, kangen banget rasanya. Dari kemarin udah mulai bersih-bersihin dan seperti biasa…, sepeda kalau lama gak dipakai, pasti bannya kempes. Tadi pagi jam 06.30 mulailah bergoes ria. Hhmm… rute belum berani jauh-jauh, secara sudah lama enggak goes, jadi sekedar buat pemanasan dulu aja. Lumayan… muter-muter di sekitar lingkungan perumahan ada hampir 2 jam, bikin keringet dan kaki pegel.:grin:

page-combine1

Sempat ada tragedi yang bikin jantung mau copot. Gimana enggak! pas lewat lapangan, pas disebelahnya ada kandang kerbau, itu gak tau kenapa tiba-tiba kerbaunya pada berhamburan lari keluar kandang, si pemiliknya lari ngejar-ngejar. Posisi saya yang berada di lapangan depan kandang kerbau sontak aja jadi panik. Waduh! musti lari kemana nih…?? kalau diam aja, takut diseruduk. Akhirnya… saya goes sepeda sekencang-kencangnya… sambil sebentar-sebentar nengok kebelakang, walah… kok kerbaunya malah ikut lari kearah saya juga?? panik..panik! Akhirnya… si kerbau berhenti juga ngejar, dan mereka berbelok kearah rumput dan kubangan air. Hahh! legaaaa….

Saya lihat dikejauhan, suami malah ngetawain tingkah laku saya yang panik, sambil bilang… " kerbau itu bukan ngejar kamu, tapi dia lari emang mau ketempat kubangan dan rumput yang ada di situ" . Wis lah, terserah…! yang jelas, saya sudah dibuat sport jantung :???:.

Jadi… sepedaan kali ini, bener-bener bikin sehat badan and jantung! Hahaha….

page-combine

LOBSTER AIR TAWAR (LAT) GRATISAN. HEHE…

Sudah seminggu ini punya peliharaan baru, anak lobster air tawar (LAT). Berawal dari kunjungan saya ke rumah bulek di Tangerang, Awalnya sewaktu berada di sana, saya sempat terkagum-kagum memandangi jajaran akuarium, dan pada bagian aquarium yang paling atas saya melihat beberapa udang besar (waktu itu saya taunya itu udang :grin: ) berwarna biru agak keungu-unguan, saya amati dengan seksama karena bentuk dan warnanya membuat saya menyangka itu bukan udang sungguhan melainkan udang plastik. Lah… kok pada bergerak?? Haha… ternyata hidup!

Mungkin karena melihat saya yang tertarik dengan udang itu akhirnya paklek menawarkan saya satu akuariumnya buat saya bawa pulang, plus isi nya?? wah…. mau, mau!! hehe… jadi enak nih. O iya.. sekarang diralat, yang dari tadi saya sebut udang itu adalah Lobster Air Tawar (LAT), itu setelah dijelaskan oleh paklek and bulek. Wah, wah… baru tau saya :grin:.

Eits…! tunggu dulu. Lobster yang diberikan ke saya bukan yang sudah besar, tapi yang masih kecil-kecil (anak lobster), kebetulan yang satu akuarium itu memang isinya anak lobster semua. Hihi… gpp, biar kecil-kecil, tapi isinya banyak (ada sekitar 25 ekor anak lobster di dalamnya, wow!).

Pokoknya lengkap banget deh! Dari Aquarium yang berukuran 70x50x35 + anak lobster + alat gelembung udara (yg pakai listrik & pakai battery) + lampu + paralon tempat sembunyi lobster sampai ke makanannya, semua dikasih. Weleh, weleh… ini sih ngerampok namanya. Hihi.. makasih ya, Lek. :grin:

Anak Lobster Air Tawar (LAT)
P1017711eblog

Sekarang jadi senang punya mainan dan hiburan baru di rumah. Tiap siang dan malam kasih makan anak lobster, kadang memperhatikan mereka yang saling berkejaran dan berebut makanan. Bisa menghilangkan stress, tapi… bisa bikin stress juga ??? (haha… stress kalau musti nguras akuariumnya) capek! Resiko doong… kalau punya peliharaan, harus mau merawatnya juga kan?? iya..iya… :grin:

Akuarium ku……
page-combine-blog

MENGENANG KEMBALI SOSOK MBAH MARIDJAN

Sekitar Juni 2008, saya sempat berlibur di Kaliurang. Pagi yang dingin. Setelah menikmati sarapan, saya berjalan-jalan di sekitar penginapan hingga sampai ditempat menara pandang. Dari situ saya bisa menyaksikan puncak Merapi yang masih mengepulkan asap halusnya.

Melihat Merapi dari menara pandang di Kaliurang
P6172257ek

Rasa yang kuat untuk bisa melihat Merapi lebih dekat, akhirnya mendorong saya untuk mengunjungi Kaliadem.

Diantar oleh Pak Hono (keponakan dari pemilik penginapan Srikandi tempat saya bermalam, sekaligus sebagai guide) akhirnya kami (saya, suami dan pak Hono) sampai juga di lokasi. Saya banyak diceritakan bagaimana peristiwa meletusnya Merapi pada tahun 2006.

Saksi bisu lahar Merapi 2006
P6172268ek

Kaliadem dengan latar belakang Merapi
P6172279ek

Setelah melihat-lihat di Kaliadem, dalam perjalanan pulang, kami sempat berbincang dengan Pak Hono mengenai Mbah Maridjan, kebetulan arah pulang kami melewati desanya Mbah Maridjan.

Akhirnya kami coba mampir di kediaman beliau, walaupun sempat pesimis bisa bertemu dengan mbah Maridjan, karena pada saat kami menuju rumahnya, ada seorang penduduk di situ yang mengatakan jika mbah Maridjan kemungkinan sedang tidak ada di rumah dikarenakan ada salah seorang tetangganya yang meninggal dunia, jadi kemungkinan beliau sedang melayat disana.Tapi saya pikir, yah.. tak apalah jika memang tidak ketemu, yang penting saya sekedar tahu rumahnya saja.

Sesampai kami memasuki pekarangan rumah Mbah Maridjan, tak disangka ternyata beliau sedang duduk di kursi sederhana depan rumahnya. Kesan pertama saya bertemu dengan Mbah Maridjan adalah beliau sosok yang sangat sederhana. Langsung ada perasaan enggan dan canggung apalagi ketika kami mulai terlibat perbincangan, karena bingung mesti bicara bagaimana, sementara Pak Hono asik ngobrol dengan Mbah Maridjan dengan bahasa jawanya sementara saya mengerti sedikit bahasa jawa tapi tidak bisa jika harus menjawab dengan bahasa jawa pula. Untungnya Mbah Maridjan mengerti itu, jadi beliau pun dengan saya akhirnya bicara dengan bahasa indonesia.

Sampai saat ini yang selalu saya ingat dari perkataan Mbah Maridjan adalah ketika saya bilang ke beliau

“ Mbah, boleh saya ambil fotonya?”

dengan bahasa kiasan si Mbah bilang

“ Tidak usah difoto, saya ini bukan apa-apa, ibarat badan… ada kepala, ada kaki. RT (Rukun Tetangga) itu ibaratnya sebagai kaki, nah… saya itu masih di bawahnya kaki itu. Jika saya difoto, saya nanti jadi besar kepala”, begitu ucapnya dengan sangat merendah.

Saya sangat mengerti dengan alasan beliau yang memang sangat rendah hati dan tidak mau menjadi terekspos yang bagi kebanyakan orang akan menjadi sombong dan besar kepala jadinya.

Terima kasih Mbah, kata-kata itu sangat berkesan buat saya.

Kini, setelah Merapi kembali terbangun di senja 26 Oktober 2010 entah mengapa saya merasakan bahwa.. Mbah Maridjan seperti sudah saatnya benar-benar akan menyatu dengannya.

Sumber Foto: http://regional.kompas.com/read/2010/10/28/13344023/Peti.Mati.Mbah.Maridjan.Dipecahkan-8

Mbah Marijan

Selamat jalan Mbah Maridjan, walaupun saya hanya sekali dan untuk terakhir kali bertemu denganmu, perasaan sedih dan kehilangan yang sangat mendalam tergores didalam hati. Doaku menyertaimu, Mbah. Semoga Mbah Maridjan dan para korban Merapi lainnya mendapatkan tempat yang lapang di sisiNya. Amin.

BIKIN PLAYDOUGH SENDIRI LEBIH SERU!

Tadinya sempat terbersit mau membelikan teman-teman kecilku playdough, makanya saya sedikit browsing sekedar cari tahu saja jenis atau merek apa yang kiranya cukup aman buat mereka, karena dari beberapa playdough yang ada dipasaran terkadang berbau dan saya khawatir jika bahan atau pewarna yang digunakan akan berbahaya buat anak-anak.

Dari hasil browsing sana-sini, eh saya malah dapat beberapa blog yang memuat info cara membuat playdough sendiri yang tentunya aman buat anak-anak. Langsung deh saya beli bahan-bahannya dan… praktekkan….!

Tarraaaa….. ini dia hasilnya :

playdough
Playdough combine curahku

Wah… gak nyangka ya.., ternyata dari bahan yang sangat sederhana, kita bisa berkreasi dan yang pasti kita tidak harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli playdough dari toko.

Ini dia resep untuk membuat Playdough:

Bahan:
– 2 cangkir/cup tepung terigu (kualitas biasa saja)
– 1 cangkir/cup garam halus (garam meja)
– 1 cangkir/cup air
– 3 sendok makan minyak sayur (minyak goreng)/ baby oil (aroma akan lebih harum)
– Pewarna makanan

Cara Membuat:
– Tepung terigu, garam dicampur kemudian diaduk rata.
– Masukan minyak goreng/ baby oil, aduk rata.
– Masukan air, aduk rata kembali.
– Setelah adonan tercampur rata semua, masukan kedalam panci, kemudian dihangatkan diatas api kecil. Bolak balik sedikit sampai adonan kalis /tidak lengket di tangan.
– Nah… adonan yang sudah bisa dibentuk dipisahkan beberapa bagian untuk diberi warna sesuai selera.
– Untuk pemakaian pewarna, cukup diberikan beberapa tetes saja, kemudian adonan di uleni/ diaduk-aduk pakai tangan sampai warna merata.

Gampang kan cara membuatnya….? Monggo para ibu dipraktekkan buat putra-putrinya di rumah 😀

Dan…. bagi yang mau coba-coba atau belajar bikin kue dari fondant, bisa juga loh playdough ini dijadikan eksperimen buat figurin-figurinnya, dari pada langsung pakai fondant yang mahal. hehe…

JOGJA (H4) SENIN, 17 MEI 2010

Kalau dari Jogja, tanpa bawa oleh-oleh Bakpia Pathok belum afdol rasanya. Yang saya tau, bakpia pathok yang enak itu adalah yang no.25. Pabriknya ada di Jl.Aip.KS.Tubun 49. Tapi kali ini saya enggan datang ke pabriknya, jadi sekitar jam 06.15 saya pesan by telepon saja ke 0274- 566 122 / 513 904, minta diantar ke hotel (kalau tidak salah, pabriknya buka mulai jam 06.00 – 23.00). Lebih praktis, lebih hemat biaya tanpa harus keluar ongkos becak dan kemungkinan kalau kita kesana diantar becak, malah harga bakpia bisa jadi lebih mahal (karena mereka kasih tips ke abang becaknya).

Untuk delivery, minimal pemesanan adalah 10 box (terserah mau yang isi 15 atau 20) harga untuk isi 15 Rp. 17.000,- dan untuk isi 20 Rp. 22.000,- bebas ongkos kirim, mungkin karena tempat penginapan saya tidak terlalu jauh letaknya. (saya sih sekedar kasih tips aja buat masnya yang nganter). Saya minta bakpia diantar ke hotel Jam 07.00, eh.. jam 06.45 sudah sampai. Masih hangat pula (salut!) .

Oleh-oleh wajib kalau ke Jogja :grin: